Salah satu hal penting yang sebaiknya tak diabaikan dalam proses pembangunan atau renovasi gedung adalah memastikan bahwa atap bebas dari masalah bocor. Hal tersebut bisa diatasi dengan menggunakan berbagai jenis waterproofing.
Waterproofing dilakukan dengan melapisi bagian atap maupun basement dengan menggunakan zat tertentu. Proses pengerjaannya variatif, tergantung pada metode pekerjaan waterproofing seperti apa yang Anda gunakan.
Memilih jenis waterproofing, terutama untuk keperluan gedung memang sedikit membingungkan. Untuk itu, kenali berbagai macam pekerjaan waterproofing dan jenisnya dan pilih mana yang paling sesuai untuk proyek Anda:
Waterproofing Membrane Bakar
Jenis pelapis anti bocor atap beton yang satu ini merupakan pilihan favorit dalam renovasi atap gedung. Metode waterproofing menggunakan lapisan batumin untuk menutupi bagian atap dan basement. Lapisan batumin ini kemudian direkatkan pada permukaan dengan menggunakan semprotan api.
Kelebihan dari waterproofing membrane bakar antara lain karakteristiknya yang kuat, kokoh, dan tahan terhadap cuaca ekstrem. Dengan memilih jenis waterproofing ini, Anda tidak perlu melakukan renovasi berulang kali dalam waktu dekat Namun, metode waterproofing membrane cukup mahal dan proses pengerjaannya pun harus dilakukan oleh orang-orang yang sudah profesional di bidang ini.
Bahan waterproofing membrane bakar sangat cocok dipakai untuk melapisi beton. Untuk keperluan rumahan, sebaiknya Anda tidak menggunakan metode ini karena terlalu rumit, mahal, dan mempersulit Anda untuk melakukan renovasi dalam waktu dekat.
Sistem Injeksi
Injection system alias sistem injeksi merupakan metode pelapisan atap dengan penyuntikan beton. Dalam proses ini, tidak ada lapisan khusus yang harus direkatkan layaknya membrane bakar, sehingga proses pengerjaannya pun cenderung lebih singkat.
Sistem injeksi digunakan supaya rongga-rongga di dalam beton bisa lebih rapat. Instalasi beton dapat menjadi keropos karena cuaca atau hujan yang ekstrem, sehingga secara berkala, gedung membutuhkan perawatan berbasis sistem injeksi.
Kelebihan dari sistem injeksi ini adalah proses pengerjaannya yang tidak rumit dan tidak memakan waktu lama. Namun, untuk pembangunan gedung baru, sistem ini tidak bisa menjadi satu-satunya pilihan karena ia hanya menyumbat kebocoran, bukan benar-benar melapisi atap atau basement. Untuk hasil terbaik, sistem injeksi bisa dikombinasikan dengan waterproofing membrane bakar.
Sistem Coating
Sistem coating kurang lebih sama dengan proses pengecatan rumah pada umumnya, hanya saja, bahan yang digunakan adalah material cair dari polymer. Polymer dibuat dengan menggunakan bahan baku akrilik, sehingga mampu mencegah air untuk masuk.
Coating system digunakan untuk menghindari penetrasi air pada permukaan. Kondisi ini kerap terjadi pada bagian bangunan seperti atap kamar mandi, basement, bak, kantilever, dan tangki air.
Sistem coating bisa dikombinasikan dengan waterproofing membrane bakar untuk hasil yang lebih kuat.
Proses pengerjaannya pun relatif mudah. Cairan disemprot ke permukaan dengan alat tertentu atau diaplikasikan dengan kuas besar.
Waterproofing Coating Water Base
Begitu banyak bahan yang bisa digunakan dalam pekerjaan waterproofing, termasuk air. Sistem coating dengan air memiliki proses yang kurang lebih sama dengan sistem coating dengan polymer, tetapi ia digunakan untuk permukaan yang lebih kasar seperti batu bata dan batu alam, supaya tidak terjadi penetrasi air.
Bahan dasar coating water base adalah agua dan air biasa dengan perbandingan ½ : 1. Pengaplikasian water base bisa Anda lakukan dengan menggunakan semprotan atau cat.
Memilih jenis waterproofing membutuhkan kecermatan. Ketahui jenis permukaan seperti apa yang akan dilapisi dan jangan lupa perhatikan bujet Anda.
Komentar
Posting Komentar